PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM


LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM


Disusun oleh:
Agung Pratama (40418304)
Desi Agustin (41418764)
Dony Rachim Isnainy (42418083)
Moch. Farhan Nur Y (44418165)
Qonitah Fauziyah (45418693)
Tabitha Natalia H (46418961)
Kelas : 1IE01 – AGROTEKNOLOGI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2019



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kimia (dari bahasa Arab transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu benda  serta perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga di sebut dengan materi yaitu segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki ruang (Muchtaridi, Justiana, 2006).
Mengenal alat dan bahan kimia serta cara pemakaiannya hal yang sangat penting dalam praktikum. Banyak bahan kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya berbahaya dan beracun (Padjaatmaka,1990). Secara umum, fungsi setiapa alat telah diberikan karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relative lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto,2004).
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu  percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum dilaboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyatadan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam paraktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain sudah mengetahui masing-masing  nama alat, praktiakan juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan dan bagaimana cara menggukannya ( Achmad, 1993).
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Alat dan Bahan adalah:
a.         Mahasiswa diharapkan dapat mengenal macam-macam alat-alat dan bahan laboratorium beserta fungsinya.
b.         Mahasisa diharapkan dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan baik dan benar.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA       

Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain Pengertian lain dari laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain (wanmustafa, 2011).
Pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan (Sodik, 2014).
Dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan baik, kebersihan lat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketetapan penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
Dalam pelaksanaan diharapkan dapat melakukan percobaan dengan baik, selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat secara tepat dan akurta, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat praktikan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan yang dapat terjadi pada saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Sebelum melakukan praktikum hal paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan  digunakan agar praktikum yang dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002).
Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapt dikelompokan berdasarkan sifat-sifatnya, keadaanya (bentuknya),fungsi dan penggunaanya. Penggolongan alat-alat laboratorium kimia dibedakan menjadi 4 golongan yaitu; a). Alat-alat ukur (neraca tenis, neraca analitik, oven, slide projektor, dll); b). Alat-alat gelas (erlenmeyer, labu ukur, gelas arloji, corong gelas, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, pipet gondok dan buret,); c). Alat pemanas (lampu bursen, dan cawan porselin); dan d). Alat bantu (kaki tiga, satif, penjepit buret, krus porselin, rak tabung reaksi) (Idang, 2012).
Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik di laboratoriumKimia dapat berupa bahan kimia. Dengan karakteristik bahan kimia yang berbahaya mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula (Mustafa,2007).



BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Pengenalan Alat dan Bahan dilaksanakan di Laboratorium Kampus F7 Universitas Gunadarma. Pada hari Senin, 29 April 2019 pukul 09.00-12.00 WIB

3.2. Alat dan Bahan
3.2.1.   Alat:

·         Gelas ukur
·         Labu ukur
·         Elemeyer
·         Tabung reaksi
·         Corong kaca
·         Cawan porslen
·         Gunting penjepit
·         Cawan petri
·         Pipa tetes
·         Termometer raksa
·         Bunsen
·         Gelas beker
·         Spatula
·         Pinset
·         Light Meter
·         pH Meter
·         Oven memmert
·         Desikator
·         Auto clave
·         Laminar/LAFC
·         Centrifuge
·         Microscop trinokuler
·         Statif
·         Timbangan digital
·         Timbangan ohaus
·         Mortar
·         Termosentific
·         Kaca Pembesar
·         Kaki Tiga
·         Kasa abses kimia
·         Kertas Lakmus
·         Penjepit kayu
·         Bulb
·         Rak tabung reaksi 
·        TDS Meter


3.2.2.   Bahan

·         Alcohol 70% dan 90%
·         Methanol
·         Aseton
·         Dextromonoksida
·         Nutrient agar
·         Malt extract agar base
·         Potato dextrose agar
·         Nutrient broth
·         Soyabean casein digest agar
·         Potato dextrose broth
·         Pottasium dorida
·         Eosin 2%
·         Methylene blue
·         Lugol
·         Ethyl acetate
·         Aquades
·         Spirtus


3.3. Cara kerja
·         Menunjukkan alat-alat dan bahan  yang hendak dipelajari serta dijelaskan fungsi alat-alat dan bahan laboratorium oleh asisten praktikum.
·         Mendengarkan dan memperhatikan asisten praktikum yang sedang mengenalkan alat-alat dan bahan laboratorium.
·         Mengamati alat-alat dan bahan laboratorium.
·         Mencatat fungsi dari alat-alat dan bahan laboratorium tersebut.
·         Mendokumentasika alat-alat dan bahan laboratorium.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.Hasil
1.1.1.   Table alat
No.
Nama Alat
Fungsi
Gambar
1.
Gelas ukur
Untuk mengukur larutan kimia yangcair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas.

2.
Labu ukur
Sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu.


3.
Tabung erlenmeyer
Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi.


4.
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan larutan zat kimia

5.
Corong kaca
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain 

6.
Cawan porslen
Untuk meletakan bahan kimia yang akan dikeringkan atau dipanaskan di dalam oven


7.
Gunting penjepit
 Untuk mengambil alat/bahan dari oven (dalam kondisi panas).


.8.
Cawan petri
 Digunakan untuk membiakkan sel yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca.


9.
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan kimia dalam jumlah yang sedikit
 
10
Thermometer raksa
Untuk mengukur panas dinginnya suatu benda

11.
Bunsen
Sebagai sumber api dalam proses pemanasan.

12.
Gelas beker
Untuk menampung larutan kimia dalam jumlah yang tertentu


13.
Spatula
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan.


14.
Pinset
 Menjepit benda yang kecil

 
15.
Jarum ose
Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali

16.
Light Meter
 Alat uji yang berfungsi sebagai pengukur intensitas cahaya

17.
pH Meter
 Untuk mengukur ph (kadar keasaman atau basa) suatu cairan. 

19.
Oven memmert
Menghangatkan atau memanaskan suatu zat

20.
Desikator
Menyimpan zat atau bahan supaya tetap kering

21.
Auto clave
 Alat sterilisasi dengan cara basah yang mengunakan uap air jenuh bertekanan tinggi.

22.
Laminar/LAFC
 Tempat yang digunakan untuk melakukan inokulasi mikrobiologi

23.
Cenctrifuge
Merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaiancentrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

24.
Microskop trinokuler
 Untuk melihat dan mengamati objek.

25.
Statif
Digunakan sebagai penopang / penyangga pada saat menggunakan buret atau corong pisah.
27.
Timbangan
Menimbang berat suatu benda
a. Timbangan Ohaus

b. Timbangan digital

28.
Mortar
Alat untuk menghancurkan ataumenghaluskan zat.
 
29.
Kaca Pembesar
 Untuk membatu membaca dan melihat benda yang berukuran kecil

30.
Kaki tiga
digunakan untuk meletakan alas zat yang akan dipanaskan


31.
Kaca abses kimia
Sebagai alas beaker glass selama prosees pemanasan
 
32.
Kertas Lakmus
 Kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa dan warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.

33.
Bulb
Digunakan bersama pipet ukur atau volumeuntuk menghasilkan kemampuan menghisap.


34.
Penjepit kayu
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan


35.
Rak tabung reaksi
Untuk meletakan tabung-tabung raksi, agar tabung tidak mudah jatuh

36.
TDS Meter
 Untuk mengukur kepekatan air.


1.1.2.    Bahan
  1.         Alcohol 70% dan 90%
  2.          Methanol
  3.          Aseton
  4.          Dextromonoksida
  5.          Nutrient agar
  6.          Malt extract agar base
  7.          Potato dextrose agar
  8.          Nutrient broth
  9.          Soyabean casein digest agar
  10.          Potato dextrose broth
  11.          Pottasium dorida
  12.          Eosin 2%
  13.          Methylene blue
  14.          Lugol
  15.          Ethyl acetate
  16.          Aquades
  17.          Spirtus

1.2.  Pembahasan 
Berdasarkan hasil pengamatan Tabel. 1 Berikut ini akan diuraikan pembahasan tentang pengenalan alat-alat di Laboratorium.
1.      Gelas ukur
Gelas ukur berbentuk pipa yang terbuat dari kaca dan/ plastic yang mempunyai kaki/dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bagian atas gelas ukur terdapat bibir tuang yang berfungsi untuk menuangkan cairan atau larutan sedangkan bagian badan tabung terdapat skala ukur. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur suatu cairan dan/ larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.Gelas ukur mempunyai beberapa kapasitas mulai dari ukuran 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 200ml.
2.      Labu ukur
Labu ukur atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat  tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 200ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml. Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
3.      Erlenmeyer
        Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil dari  nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman.Fungsi labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari 25ml, 50ml, 100ml, 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 4000ml, 5000ml. Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba.
4.      Tabung reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi  tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif.  Selain berukuran kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didih”.
5.      Corong kaca
Corong terbuat dari kaca yang digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan dari termpat satu ke tempat yang lain
6.      Cawan porslen
Cawan porselin terbuat dari keramik yang memiliki diameter yang sedikit tebal, Cawan porselin berfungsi untuk meletakan bahan kimia yang akan dikeringkan atau dipanaskan di dalam oven.
7.      Gunting penjepit
8.      Cawan petri
               Cawan,Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
9.      Pipa tetes
        Fungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
10.  Termometer raksa
      Alat ini berfungsi untuk mengukur panas dinginnya suatu benda. Termometer biasanya berbahan kaca jenis soda kapur dan dalamnya berisi raksa atau alcohol.
11.  Bunsen
Lampu busen terbuat dari kaca dan atom plastik berfungsi untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses.
12.  Gelas beker
        Gelas yang sering disebut gelas piala  dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup.Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 5ml, 10ml, 25ml, 50ml, 100ml, 150ml, 250ml, 400ml, 500ml, 600ml, 1000ml, 2000ml, 3000ml, 5000ml. Gelas beaker terbuat dari kaca berbahan borosilikat atau plastik.
13.  Spatula
      Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus danuntukmengambilzat yang tidakbereaksidenganbesi.biasanya spatula terbuat dari plastik atau alumunium.
14.  Pinset
                 untuk mengambil benda-benda yang kecil
15.  Jarum ose
                 Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali
16.  Kerta Lakmus
                 Kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa dan warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
17.  Light Meter
                  Alat uji yang berfungsi sebagai pengukur intensitas cahaya
18.  Spatula 
                       Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
19.  Oven memmert
                 Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah
20.  Desikator
        Desikator merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di laboratorium kimia anorganik.Desikator berfungsi untuk melakukan pengeringan bahan kimia dengan menggunakan zat higroskopis (zat yang dapat menyerap uap air dari udara). Tempat bagian bawah digunakan untuk meletakkan zat higroskopis tersebut. Desikator terbuat dari kaca dan memiliki ukuran mulai dari 250ml, 500ml, 1000ml, 2000ml
21.  Auto clave
                  Alat sterilisasi dengan cara basah yang mengunakan uap air jenuh bertekanan tinggi.
22.  Laminar/LAFC
                   Tempat yang digunakan untuk melakukan inokulasi mikrobiologi
23.  Centrifuge
                   Merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaiancentrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
24.  Microscop trinokuler
                      Untuk melihat dan mengamati objek.
25.  Statif
Statif terbuat dari beri bersi yang berfungsi untuk menjepit buret.
26.  Timbangan digital
             Untuk mengukur massa benda secara elektronik
27.  Timbangan ohaus
             mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram
28.  Mortar
         Mortar dan Pastle,Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle) Krush Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
29.  Termosentific
30. Light Meter
            Alat uji yang berfungsi sebagai pengukur intensitas cahaya
31.  Kaki tiga
      Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.kaki tiga biasanya terbuat dari besi dan memiliki ukuran diameter 13cm serta tinggi 15cm.
32.  Kasa abses kimia
33.  pH Meter
34.  Bulb
      Bulb adalah alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang pada pangkal pipet. Alat laboratorium ini dilengkapi dengan karet yang resistan terhadap bahan kimia, sehingga dijamin aman dan tidak mudah rusak.
35.  Penjepit kayu
      Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut panas.
36.  Rak tabung reaksi
      Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.secara ringkas rak tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
37.  TDS Meter

Berdasarkan hasil pengamatan bahan Berikut ini akan diuraikan pembahasan tentang pengenalan alat-alat di Laboratorium.
1.      Alcohol
Alkohol merupakan senyawa turunan dari hidrokarbon alkana. Struktur alkohol didapatkan dengan menggantikan satu atom H dengan gugus hidroksil -OH. Rumus umum alcohol R-OH. Reaksi dengan alcohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi ini bisa menhsailkan senyawa yang mengandung iktan R-O atau dapat menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H. alcohol yang tersedia di lab ada alcohol 70% dan 90%.  
2.      Methanol
Metanol, (CH3OH) sering juga disebut dengan alkohol kayu (wood alcohol). Metanol itu sangat beracun, bisa menyebabkan kebutaan. Metanol banyak digunakan sebagai bahan baku etanol dan bahan polimer. Metanol juga banyak digunakan sebagai pencampur bensin maupun spirtus. Sebagai bahan bakar, metanol mempunyai keunggulan dibandingkan bensin, yaitu proses pembakarannya bisa lebih sempurna, tetapi biaya produksinya agak lebih mahal. Symbol yang ada di kemasan methanol ada terbakar, berbahaya dan karsionenik.
3.      Aseton
Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Symbol yang ada dikemasan aseton ada mudah terbakar dan iritasi.
4.      Dextromonoksida
Untuk membuat media.
5.      Nutrient agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.
6.      Malt extract agar base
Media untuk analisis mikobiologi yang direkomendasikan untuk mendeteksi isolasi dan enumerasi  “Yeasts dan Moulds”.
7.      Potato dextrose agar
Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Media PDA merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat (solid). Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Potato dextrose agar digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. 
8.      Nutrient broth
Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan memilikikegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.
9.      Soybean casein digest agar
Umum media kultur tujuan budidaya, isolasiteliti atau non telitimikroorganismeatau untuk pemeliharaan budaya saham.Digunakan untuk pra budiaya dan pencacahan (E.coli). untuk teknik membran-filter. Sangat cocokuntuk budidaya baik aerob dan anaerob.
10.  Potato dextrose broth
Potato dextrose broth merupakan media yang digunakan untuk membudidayakan khamir.
11.  Pottasium clorida
           Kalium klorida adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk dari unsur kalium dan klor. Wujud umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak berwarna. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam dapur
12.  Eosin 2%
Bahan kimia yang digunakan sebagai larutan pengencer.
13.  Methylene blue
Bahan kimia yang digunakan untuk mewarnai jaringan.
14.  Lugol
Lugol digunakan untuk menguji kandungan amilum
15.  Ethyl acetate
            Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH₃CH₂OCCH₃. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat
16.  Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi penyulingan sama dengan air murni atau H2O. karena H2O hamper tidak mengandung mineral.
17.  Spirtus
             Bahan untuk membakar


BAB V
PENUTUPAN

5.1.            Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat mengetahui alat-bahan serta kegunaannya yang ada didalam laboratorium. Terdapat alat yang terbuat dari kaca/gelas, porselin, logam, dan karet, tapi kebanyakan alat terbuat dari kaca. Masing-masing prosedur terdiri sesuai kegunaan dan fungsinya. Penggunaan alat dan bahan kimia digunakan sebagaimana mestinya. Kehati-hatian menggunakan bahan kimia perlu diprhatikan karena setiap bahan kimia mempunyai tanda bahaya yang dapat mengancam keselamatan praktikan.
Beberapa nama alat-alat laboratorium missal gelas ukur, labu ukur, statif, Erlenmeyer, cawan petri, pipet tetes, pipet ukur, corong kaca, pipet tetes, penjepit tabung reaksi, kaki tiga,, spatula, rak tabung reaksi, tabung reaksi , desikator, oven memmert, jarum ose, gelas beker, dll. Beberapa nama bahan-bahan laboratorium Alcohol 70% dan 90%, Methanol, Aseton, Dextromonoksida, Nutrient agar, Malt extract agar base, Potato dextrose agar, Nutrient broth, Soybean casein digest agar, Potato dextrose broth, Pottasium dorida, Eosin 2%, Methylene blue, Lugol, Ethyl acetate, Aquades, Spirtus.



DAFTAR PUSTAKA

Achmad H. 1990. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Anton, 2013.Fungsi Laboratorium. (http://antonkimia.blogspot.com.)Diakses pada hari Sabtu, 11 Mei 2019.
Idang, 2012. Peralatan laboratorium adn fungsi.(http://idang12.wordpress.com). diakses pada hari Sabtu, 11 Mei 2019
Mardani. 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Muchtaridi, Justiana,2006.Kimia 1.Erlangga.Jl.Parayangan No.62:Bandung
Mustafa Rahmad, 2007. Kimia Dasar, jilid 1. Jakarta: Gramedia.
Padjaatmaka AH. 1990. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Riadi. 1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif: Choosing Effective Laboratory Tests. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Setiawati. 2002. Biokimia I. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sodik, 2014. Peralatan Laboratorium. (http://xondis.blogspot.com). Diakses pada hari Sabtu, 11 Mei 2019.
Wanmustafa, 2011.Pengertian dan Fungsi Laboratorium.(https://wanmustafa.wordpress.com). Diakses pada hari hari Sabtu, 11 Mei 2019.
Wirjosoemarto H. 2004. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Stokiometri

PENGUKURAN PH GARAM, GULA, dan ALKOHOL