PENGUKURAN PH GARAM, GULA, dan ALKOHOL


LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN PH GARAM, GULA DAN ALKOHOL
                                                             
MATA KULIAH
KIMIA DASAR



Disusun oleh:
Agung Pratama (40418304)
Desi Agustin (41418764)
Dony Rachim Isnainy ( 42418083)
Mochamad Farhan N Y (44418165)
Qonitah Fauziyah ( 45418693)
Tabitha Natalia H (46418961)

Kelas : 1IE01 – AGROTEKNOLOGI



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2019







BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Pengukuran pH banyak digunakan di laboratorium dan di industri minuman. Banyak masyarakat yang belum mengetahui masalah kandungan kadar keasaman pada minuman yang mereka konsumsi, padahal unsur kadar keasaman pada minuman dapat menjadi parameter apakah minuman tertentu mengandung kadar keasaman yang tinggi atau sebaliknya memiliki kadar kebasaan. Minuman merupakan suatu cairan yang dapat dikonsumsi. Susu cair banyak sekali dikonsumsi oleh masyarakat umum, hal ini dikarenakan susu cair lebih bersifat praktis untuk dikonsumsi dan mengandung banyak nutrisi. Mendeteksi suatu pH sangat dibutuhkan dalam upaya mengetahui kadar keasaman pada suatu minuman. Selama ini masyarakat tidak mengetahui bahkan tidak peduli apakah minuman yang dikonsumsi memiliki kadar keasaman yang tinggi. Kebanyakan masyarakat masih menggunakan cara manual dalam mengukur pH suatu cairan, seperti menggunakan kertas lakmus. Karena tidak semua orang mengetahui cara mengukur kadar keasaman, maka diperlukan alat yang dapat mendeteksi kadar keasaman suatu cairan pada minuman.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Bagaimana cara melakukan pengukuran PH ?
2.      Bagaimana cara menentukan pengukuran PH ?

 

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1.      Membuat larutan pada garam, gula dan alkohol.
2.   Membuat pengukuran ph dengan alat ukur digital dan manual.

 

1.4 Manfaat


Manfaat penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu manfaat bagi peneliti, manfaat bagi masyarakat dan manfaat bagi lembaga atau institusi. Adapun manfaatnya sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti yaitu dapat menambah pengetahuan mengenai pengukuran ph serta larutan.
2. Manfaat bagi Masyarakat Manfaat penelitian bagi masyarakat adalah dapat   
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kadar pH pada suatu
minuman dan masyarakat dapat mengetahui persentase nilai pada suatu cairan
minuman dengan perbandingan nilai standar pH yang telah ditentukan.
3. Manfaat bagi Lembaga atau Institusi Manfaat bagi lembaga atau institusi adalah
sebagai bahan informasi dan referensi untuk pengembangan bagi penelitian berikutnya.











BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan  suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan berair.
Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Syukri, 1999). Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarutpadatemperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak jenuh. Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan  zat terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperature tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, daalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut,  temperature dan tekanan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada tinjauan ini hanya dibahas larutan yang mengandung dua komponen.


 

 

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu


Praktikum kimia dasar pada materi pengukuran ph larutan dilaksanakan pada :
Hari,tanggal        : Senin, 29 April 2019
Pukul                   : 09.00 WIB – sampai selesai
Tempat                : Kampus F7 Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat

3.2 Alat dan Bahan


a.       Gelas ukur
b.      Labu takar
c.       Alat tulis
d.      Timbangan analitik
e.       Spatula kaca
f.       Garam
g.      Gula
h.      Alkohol 70%

3.3 Metode Pelaksanaan


1. 100 ml larutan garam(NaCl) 0,1 M
Menimbang 0,585 gr NaCl , setelah itu dilarutkan menggunakan aquades , sampai 50ml (gelas ukur) , kemudian diaduk supaya tercampur , lalu di pindahkan ke labu takar dan di tambahkan air sampai pada garis merah pada labu takar (100ml) , setelah itu guncang-guncangkan labu takar supaya larutan NaCl semakin tercampur , dan setelah diguncang-guncangkan , pindahkan ke gelas ukur lalu di berikan label.
2. 100 ml larutan gula 12 gr
Menimbang 12 gr gula pasir menggunakan timbangan analitik , setelah ditimbang dipindahkan ke gelas ukur dan ditambah aquades 50 ml , kemudian diaduk sampai larut , setelah larut bisa dipindahkan ke labu takar untuk di tambahkan air aquades 50 ml lagi supaya sampai pada 100 ml , setelah itu diguncang-guncangkan supaya lebih larut . Sesudah di larutkan pada labu takar dapat di pindahkan ke gelas ukur dan dibeli label nama .
3. 100 ml larutan alcohol 70%
Ambil alcohol 70 % taruh pada labu takar sebanyak 70 ml lalu tambahkan 30ml aquades , dan kemuan diguncang-guncangkan . Setelah selesai di guncang-guncangkan dapat di pindahkan pada gelas ukur dan diberikan label nama .BAB IV












 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan


Hasil dari praktikum pengukuran ph larutan telah terlampir di bagian bawah laporan praktikum ini.

No
Nama PH larutan
Kertas lakmus
PH digital
PH manual
1.
Garam
5-6

8
6,5
2.
Gula
5
7,5
6
3.
Alkohol
         6


7,6
6,4

4.2 Pembahasan


Dari percobaan diatas kita menggunakan bahan dasar yang berbeda yaitu garam 0,1 M , gula 12 gr , dan alcohol 70%.
            Percobaan pertama menggunakan larutan garam 0,1 M adalah dengan cara menimbang 0,585 gr  NaCl menggunakan timbangan analitik , kemudian dilarutkan menggunakan aquades di gelas ukur , setelah cukup larut ,di pindahkan pada labu takar supaya pencampuran aquades lebih mudah di tambahkan sampai 100 ml , kemudian diguncangguncangkan supaya terlarut . dan setelah diguncang-guncangkan dipindahkan ke gelas ukur di beri label nama.
            Percobaan kedua menggunakan gula 12 gr , sebelum dilarutkan dengan aquades, ditimbang terlebih dahulu menggunakan timbangan analitik , kemudian di taruh pada gelas ukur untuk dijadikan larutan gula 12gr menggunakan aquades sebanyak 50 ml terlebih dahulu , di aduk menggunakan spatula kaca , dan mengaduk larutan gula ini cukup lama karena biasa melarutkan gula menggunakan air panas , jika tidak menggunakan air panas cukup lama dalam melarutkan gula , setelah cukup larut dipindahkan kedalam labu ukur untuk ditambahkan 50 ml kembali air aquades, supaya menjadi lebih akurat bahwa itu sudah 100 ml , setelah itu diguncang-guncangkan labu ukur tersebut , dipindahkan ke dalam gelas ukur dan dibeli label nama.
            Pada percobaan ketiga , menggunakan alkohol 70% untuk dijadikan larutan 100 ml , sebelum di jadikan larutan 100 ml alkohol 70% kita dapat menuangkan alkoholnya ± sebanyak 70 ml , dan ditambahkan 30 ml aquades . kemudian di guncang-guncang pada labu takar , setelah itu di tuangkan kembali pada gelas ukur , dan di berikan label nama
            Mengapa harus diberikan label nama ? karena untuk membedakan antara larutan yang satu dengan larutan yang lain
            Dari ketiga larutan tersebut kita dapat melihat bahwa dalam setiap larutan memiliki sifat yang berbeda-beda.



BAB V

PENUTUP   


5.1 Kesimpulan


1. Larutan garam, gula dan alkohol memiliki Ph yang berbeda-beda
2. Semakin kecil nilai ph, maka zat tersebut semakin bersifat asam. Sedangkan semakin besar nilai ph suatu zat, maka zat tersebut semakin bersifat basa.
3. Salah satu indikator asam basa yang praktis digunakan adalah lakmus
4.. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H + ) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H + yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.berikut ini adalah tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.
5. basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH - ) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH - yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH -.

 

5.2 Saran

                       
Penelitian ini sebaiknya dilakukan dengan alat-alat yang lebih menunjang untuk mengefisiensikan waktu dan agar lebih teratur dalam prosedur penelitian. Saran dalam praktikum ini agar saat melaksanakan praktikum alat yang digunakan(khususnya gelas kimia) agar disediakan khusus + untuk masing-masing larutan yang akan di uji
Selain itu sebaiknya takaran konsentrasi larutan yang digunakan telah ditentukandengan pasti agar tidak terjadi perbedaan data praktikum dengan data secara teori yang benar.Ditambah juga dengan keadaan indikator arna pada indikator uni%ersal sebaiknya dalamkondisi yang baik agar mudah dibaca nilai p& zat yang diuji. &al ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam praktikum selanjutnya.


 

 

DAFTAR PUSTAKA


Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung Mangkurat:Banjar Baru

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya

John dan Rachmawati. 2011. Chemistry 3A. PT. Penerbit Erlangga: jakarta
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitasn Indonesia : Jakarta
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

Laporan Stokiometri