Laporan Stokiometri
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
STOIKIOMETRI
Disusun
oleh:
Agung Pratama (40418304)
Desi
Agustin (41418764)
Dony Rachim Isnainy ( 42418083)
Mochamad Farhan N Y (44418165)
Qonitah Fauziyah ( 45418693)
Tabitha Natalia H (46418961)
Kelas
: 1IE01 – AGROTEKNOLOGI
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang
komposisi, struktur, sifat, dan reaksi
dari
materi tersebut (Timberlake, 2014:3). Konsep merupakan bagian panting dari
pembelajaran kimia.
Ilmu kimia selalu berhubungan dengan
reaksi-reaksi kimia. Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi bermacam-macam
jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan (kombinasi), penguraian, pembakaran,
pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi kimia dapat digunakan untuk
menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia tersebut. Persamaan reaksi
merupakan gambaran singkat yang digunakan untuk menunjukkan proses terjadinya
reaksi (Chang, 2005: 71).
Stoikiometri juga merupakan
aspekdalam ilmu kimiayang mempelajari data secara kuantitatif dalam reaksi
kimia. Data kuantitatif merupakan data berupa angka-angka yang
merepresentasikankeadaan tertentu dari suatu reaksi kimia tersebut. Data dari
suatu reaksi kimia adalah data kuantitatif dan kualitatif . pada data
kualitatif tidak dipresentasikan dalam bentuk angka , maka dari itu
stoikiometri tidak dapat dilakukan pada data yang non-angka (Satria, 2015)
1.2 Tujuan
1. Untuk
membuat 100 ml larutan garam NaCl 0,1 M
2. Untuk
membuat 100 ml larutan gula (C6H12O6) 12 gr
3. Untuk
membuat 100 ml larutan alcohol 70%
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Stoikiometri
Stoikiometri merupakan ilmu yang menghitung
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (Alfian,
2009:1). Pemaknaan lebih luas menjelaskan bahwa stoikiometri mempelajari aspek
kuantitatif rumus dan reaksi kimia, hal tersebut diperoleh melalui pengukuran
massa, volume, jumlah dan sebagainya yang terkait dengan atom, ion atau rumus
kimia serta saling keterkaitannya dalam suatu mekanisme reaksi kimia (Ernawati,
2015:18).
Persamaan
reaksi dan stoikiometri reaksi kimia merupakan konsep yang harus dipahami
siswa, karena keduanya merupakan konsep dasar yang digunakan untuk mempelajari
materi kimia yang lain (Lailatur, et all , 2016).
Stoikiometri
juga dapat definisikan dengan mengukur unsur-unsur. Istilah ini umumnya
digunakan lebih luas, yaitu meliputi bermacam pengukuran yang lebih luas dan meliputi
perhitungan zat dan campuran kimia, zat yang dimaksudkan merupakan unsur-unsur,
senyawa dan lainnya (Petrucci, 1987).
Dalam
bahasa kimia, tiap zat murni yang diketahui, baik unsure maupun senyawa,
mempunyai nama dan rumus uniknya sendiri. Cara tersingkat untuk memberikan
suatu reaksi kimia ialah menulis rumus untuk tiap zat yang terlibat dalam
bentuk suatu persamaan kimia. Suatu persamaan kimia meringkaskan sejumlah besar
informasi mengenai zat – zat yang terlibat dalam reaksi. Persamaan ini tidaklah
sekedar pernyataan kualitatif yang menguraikan zat – zat yang terlibat, tetapi
juga pernyataan kuantitatif, yang menjelaskan berapa banyak pereaksi dan hasil
reaksi terlibat. Proses membuat perhitungan yang didasarkan pada rumus –
rumus dan persamaan – persamaan berimbang dirujuk sebagai stoikiometri
(Respati, 1992).
Perhitungan
stoikimetri paling baik dikerjakan dengan menyatakan kuantitas yang diketahui
dan tidak diketahui dalam mol dan kemudian perlu dikonversi menjadi satuan
lain. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia (Chang, 2005).
2.2 Massa Atom dan Massa Atom Relatif
2.2.1 Massa Atom
Massa
atom diukur dalam satuan massa atom (sma), satuan relatif yang didasarkan
pada nilai yang tepat 12 untuk isotop karbon-12. Massa atom dari stom unsur
tertentu biasanya adalah nilai rata-rata dari distribusi isotop alami unsur
tersebut. Massa molekul dari suatu molekul adalah jumlah massa atom dari
atom-atom yang ada pada molekul tersebut. Massa atom dan massa molekul dapat
ditentukan secara tepat dengan menggunakan spektrometer massa (Chang, 2005).
Informasi
kuantitatif yang pertama kali tentang massa-atom datang dari percobaan oleh
Dalton, Gay-Lussac, Lavoisier, Avogadro, dan Berzelius. Dengan pengamatan
proporsi di mana unsur-unsur berkombinasi untuk membentuk berbagai campuran,
nineteenth-century ahli kimia menghitung massa-atom relatif (Zumdalh,
2009).
2.2.2 Massa Atom Relatif
Massa
atom karbon memiliki nilai yang berbeda beda. Semua dikarenakan sebagian unsur
yang ada dialam adalah karbon memiliki lebih dari 1 isotop. Hal ini berarti
saat kita mengukur massa atom dari suatu unsur, yang diperoleh adalah massa
rata-rata berbagai jenis isotop dialam.
2.3 Hukum- Hukum Dasar Kimia
Hukum
kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling
fundamental dalam kimia adalah hukum konversi massa, yang menyatakan bahwa
tidak terjadi perubahan kuantitas mamteri sewaktu rekasi kimia biasa. Fisika
modern memnunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah konversi energi, dan
bahwa energi dan massa saling berhubungan suatu konsep yang menjadi penting
dalam kimia nuklir. Konservasi energi menuntun ke suatu konsep-konsep penting
mengenai kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika (Alfian, 2009).
2.4 Bilangan Avogrado dan Konsep Mol
Untuk
itu diperlukan pemantapan hubungan antara massa suatu unsur yang diukur dan
beberapa atom yang diketahui tetapi tidak dapat dihitung dalam massa itu.
Jumlah yang diambil sebagai jumlah atom adalah 6.0225 × 1023 (biasanya
dibulatkan menjadi 6,02 × 1023) dikenal dengan bilangan Avogrado,
NA istilah lain yang ha,pir satu arti dengan bilangan Avogrado adalah mol
(Petrucci, 1987).
Satu
mol adalah sejumlah bilangan Avogrado dari atom, molekul, atau partikel lain.
Massa molar (dalam gram) suatu unsur atau senyawa nilainya sama dengan massa
dari atom, molekul atau satuan rumus lain (dalam sma) serta mengandung atom
(pada unsur), molekul, atau satuan rumus lain yang paling sederhana (pada
senyawa ionik) sebanyak bilangan Avogrado (Chang, 2005).
2.5 Jumlah Reaktan dan Produk
Satuan
yang digunakan untuk reaktan atau produk adalah mol, gram, liter atau satuan
lainnya, kita menggunakan satuan mol untuk menghitung jumlah produk yang
terbentuk dalam reaksi kimia. Pendekatan ini disebut dengan metode mol, yang
artinya koefisien stoikiometri dalam persamaan kimia dapat diartikan sebagai
jumlah mol dari setiap zat (Chang,2005).
Ada beberapa faktor tambahan dalam
stoikiometri reaksi baik dilaboratorium maupun di pabrik manufaktur. Pertama,
hasil yang terhitung darisuatu reaksi mungkin tidak sebagaimana yang tampak.
Secara spesifik, banyaknya produk mungkin secara tidak terhindarkan,
kurang diharapkan. Kedua, jalur untukmenghasilkan bahan kimia yang
diinginkan mungkin memerlukan beberapa reaksi yang dilakukan secara
berturut-turut. Dan ketiga, dalam bebrapa kasus , dan atau beberapa reaksi
secara serempak ( Petrucci, 1987).
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Waktu dan Tempat
Praktikum tersebut dilakukan dilingkungan
Kampus dan Laboratorium Kampus
Universitas Gunadarma F7 , pada pukul 09.00 sampai 12.00 WIB .
1.2 Alat
dan Bahan
1.2.1
Alat :
1.Gelas
ukur
2.
Labu takar
3.
Timbangan analitik
4.
Spatula kaca
3.2.2
Bahan :
1. Garam
2. Gula
3. Alkohol 70%
4. Aquades
1.3 Prosedur
kerja
1. 1. 100
ml larutan garam(NaCl) 0,1 M
Menimbang
0,585 gr NaCl , setelah itu dilarutkan menggunakan aquades , sampai 50ml (gelas
ukur) , kemudian diaduk supaya tercampur , lalu di pindahkan ke labu takar dan
di tambahkan air sampai pada garis merah pada labu takar (100ml) , setelah itu
guncang-guncangkan labu takar supaya larutan NaCl semakin tercampur , dan
setelah diguncang-guncangkan , pindahkan ke gelas ukur lalu di berikan label.
2. 2. 100
ml larutan gula 12 gr
Menimbang
12 gr gula pasir menggunakan timbangan analitik , setelah ditimbang dipindahkan
ke gelas ukur dan ditambah aquades 50 ml , kemudian diaduk sampai larut ,
setelah larut bisa dipindahkan ke labu takar untuk di tambahkan air aquades 50
ml lagi supaya sampai pada 100 ml , setelah itu diguncang-guncangkan supaya
lebih larut . Sesudah di larutkan pada labu takar dapat di pindahkan ke gelas
ukur dan dibeli label nama .
3. 3. 100
ml larutan alcohol 70%
Ambil
alcohol 70 % taruh pada labu takar sebanyak 70 ml lalu tambahkan 30ml aquades ,
dan kemuan diguncang-guncangkan . Setelah selesai di guncang-guncangkan dapat
di pindahkan pada gelas ukur dan diberikan label nama .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
1. 100 ml larutan garam 0,1 M
M= gr × 1000 =
Mr
ml
0,1 = gr × 1000
=
58,8 100
gr = 58,8 ×0,1 = 0,585 gr
10
2. 100 ml larutan gula 12 gr
M
= gr × 1000
Mr
ml
M =
12 × 1000
342
100
M
= 12×10 = 0,35
342
3. 100 ml larutan alcohol 70%
Larutan
alcohol di ambil 70 ml di tambahkan dengan 30 ml aquades.
4.2
Pembahasan
Dari percobaan diatas kita
menggunakan bahan dasar yang berbeda yaitu garam 0,1 M , gula 12 gr , dan
alcohol 70%.
Percobaan pertama menggunakan
larutan garam 0,1 M adalah dengan cara menimbang 0,585 gr NaCl menggunakan timbangan analitik ,
kemudian dilarutkan menggunakan aquades di gelas ukur , setelah cukup larut ,di
pindahkan pada labu takar supaya pencampuran aquades lebih mudah di tambahkan
sampai 100 ml , kemudian diguncangguncangkan supaya terlarut . dan setelah
diguncang-guncangkan dipindahkan ke gelas ukur di beri label nama.
Percobaan kedua menggunakan gula 12
gr , sebelum dilarutkan dengan aquades, ditimbang terlebih dahulu menggunakan
timbangan analitik , kemudian di taruh pada gelas ukur untuk dijadikan larutan
gula 12gr menggunakan aquades sebanyak 50 ml terlebih dahulu , di aduk
menggunakan spatula kaca , dan mengaduk larutan gula ini cukup lama karena
biasa melarutkan gula menggunakan air panas , jika tidak menggunakan air panas
cukup lama dalam melarutkan gula , setelah cukup larut dipindahkan kedalam labu
ukur untuk ditambahkan 50 ml kembali air aquades, supaya menjadi lebih akurat
bahwa itu sudah 100 ml , setelah itu diguncang-guncangkan labu ukur tersebut ,
dipindahkan ke dalam gelas ukur dan dibeli label nama.
Pada percobaan ketiga , menggunakan
alkohol 70% untuk dijadikan larutan 100 ml , sebelum di jadikan larutan 100 ml
alkohol 70% kita dapat menuangkan alkoholnya ± sebanyak 70 ml , dan ditambahkan
30 ml aquades . kemudian di guncang-guncang pada labu takar , setelah itu di
tuangkan kembali pada gelas ukur , dan di berikan label nama
Mengapa harus diberikan label nama ?
karena untuk membedakan antara larutan yang satu dengan larutan yang lain
Dari ketiga larutan tersebut kita
dapat melihat bahwa dalam setiap larutan memiliki sifat yang berbeda-beda.
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
kita dapat mempelajari tentang bagaimana cara mencampurkan dua buah bahan yang
berbeda menjadi sebuah larutan dengan cara stoikiometri.
Dapat mengetahui cara menghitung
adalah bagian dari penghitungan stoikiometri, dan penyamaan stoikiometri
dikatakan seimbang jika keduanya memiliki muatan yang sama besar , jika tidak
sama besar maka tidak dapat dikatakan seimbang .
DAFTAR PUSTAKA
1. 1. Alfian,
Z. 2009. Kimia Dasar. Medan: USU
Press
2. 2. Chang,
R. 2015. Kimia Dasar. Jakarta:
Erlangga
3. Ernawati,
D. 2015 . Upaya Peningkatan Presentasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X MIA 7 dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Problem Solving
pada Materi Stoikiometri di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015 . Jurnal Pendidikan Kimia. 04(04);17-26
4. Maghfiroh,
L . Santosa, & Suryadharma, B . I . 2016. Identifikasi Tingkat Pemahaman
Konsep Stoikiometri pada Pereaksi Pembatas dalam Jenis-Jenis Reaksi Kimia Siswa
Kelas X MIA SMA Negeri 4 Malang . Jurnal Pendidikan Kimia . 01(02):33-37
5. Petrucci,
Ralph,H. 1987 . Kimia Dasar Prinsip dan
Terapan Modern edisi keempat jilid 1. Terjemahan dari General Chemistry
Principle and Modern Application fourth Edition, oleh Seminar Achmadi ,
Penerbit Erlangga , Jakarta
6. Respati.
1992. Dasar-Dasar Ilmu Kimia . Rineka Cipta,
Jakarta
7. Satria,
M. 2015 . Laporan Praktikum Stoikiometri : http://munezcorporation.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-stoikiometri.html.
Diakses pada 11 Mei 2019.
8. Timberlake,
K.C & Timberlake, W. 2014 . Basic
Chemistry (4th ed ). Los Angeles : Pearson Education, Inc
9. Zumdalh
. Steven , S . 2009 . Chemistry Sevenyh education . Houghton Mifflin Company, U.S.A
Komentar
Posting Komentar